Sabtu, 20 Agustus 2011

LAPORAN PALSU





Suatu hari seseorang datang ke Kantor Polisi, dia mengadukan suatu perkara tindak pidana yang menurutnya tentu sangat merugikan banyak pihak. Setiba di depan petugas pemeriksa, terjadilah dialog diantara pelapor dan petugas itu.

Pelapor:
Selamat siang Pak;

Polisi:
Selamat siang, ada yang dapat kami bantu?;

Pelapor:
Iya Pak. Saya mau melaporkan kejadian tindak Pidana.

Polisi:
Perkara apa ya?.

Pelapor:
Perkara pemalsuan Surat Wasiat dan pemusnahan Surat Wasiat yang asli Pak.

Polisi:
Surat Wasiat dari siapa dan untuk siapa? – Tanya polisi itu lagi.

Pelapor:
Surat Wasiat dari Bapak mereka -- ke anak-anaknya itu Pak.

Polisi:
Mengapa anda yang melapor?, mengapa bukan anak-anaknya yang melapor kesini?.

Pelapor:
Karena anak-anak penerima Wasiat  itu terlanjur percaya, bahwa Surat Wasiat palsu yang mereka terima itu dikira yang asli Pak.

Polisi:
Siapa nama anak-anak itu?.

Pelapor:
Tom, Dick and Harry Pak.

Polisi:
Siapa nama Bapak Mereka?.

Pelapor:
El – Pak.

Polisi:
Dari mana anda mengatakan telah terjadi tindak pidana tersebut?.

Pelapor:
Surat Wasiat yang mereka terima, isinya tidak sesuai dengan apa yang diwasiatkan oleh Bapak mereka Pak. Karenanya saya simpulkan bahwa Surat Wasiat yang mereka terima adalah palsu.

Polisi:
(1)    Siapa yang membuat  Surat Wasiat Palsu itu?;
(2)    Tentang Surat Wasiat itu, apakah anda memegang yang asli atau mengetahui keberadaan yang aslinya?;
(3)    Atau, apakah anda mengetahui isi dari Surat Wasiat yang asli itu?

Pelapor:
(1)    Saya tidak tahu pelakunya Pak;
(2)    Saya tidak pegang Pak, yang asli barangkali sudah musnah;
(3)    Saya tidak mengetahuinya Pak, tetapi menurut "isi surat dari pesuruh Bapak saya", Surat Wasiat yang diterima oleh anak-anak itu – sudah bukan Surat Wasiat yang asli Pak.

Polisi:
Atas dasar apa pesuruh Bapakmu itu mengatakan demikian?.

Pelapor:
Menurut apa yang Bapak saya katakan padanya -- perihal masalah Surat Wasiat itu Pak.

Polisi:
Apakah Anda menyaksikan Bapak anda mengatakan demikian pada pesuruh bapak anda itu?.

Pelapor:
Tidak Pak.

Polisi:
Siapa nama pesuruh Bapakmu itu?

Pelapor:
Budiman Puji Pak.

Polisi:
Dimana dia sekarang?.

Pelapor:
Sudah meninggal Pak, sekian tahun yang lalu.

Polisi:
Bapakmu sendiri, bisa kami menghubunginya?

Pelapor:
Tidak bisa Pak.

Polisi:
Lalu, atas dasar apa anda hendak membuat berita pelaporan ini? – (Tanya polisi itu heran).

Pelapor:
Atas dasar keyakinan saya Pak.

Polisi:
Keyakinan? -- (Petugas itu semakin heran).

Pelapor:
Ya Pak, keyakinan bahwa Surat Wasiat yang mereka pegang adalah palsu.

Polisi:
Jadi, menurut anda, apa yang harus kami lakukan? -- (Tanya polisi itu sambil mematikan komputer yang tadi sudah terlanjur dinyalakannya).

Pelapor:
Bapak percayai saja apa yang saya yakini.

Polisi:
Baik, secara pribadi, saya akan meyakini bahwa anda memang yakin pada keyakinan anda itu. Karenanya, silahkan jika datang lain kali -- sertakan bukti kejadian perkara.


Jakarta, 26 Desember 2010.



Dikutip dari:
LAPORAN PALSU
by Michael Durrant on Sunday, December 26, 2010 at 11:44am

Jumat, 19 Agustus 2011

Antara Nabi Isa As dengan Kristus Yesus










Sebelum membahasnya,
adalah penting untuk mengetahui apa arti dari kata Injil;



Injil adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani --> ευαγγέλιον/euangelion_: yang artinya adalah - "kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka cita"

Ada banyak hal yang bisa dijadikan kabar baik,
namun ketika Alkitab berbicara mengenai "kabar baik - Injil" maka itu selalu dalam konteks Kristus.


kabar/berita Injil berpusat pada Pribadi Kristus. Kristus adalah inti Injil.


Kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes seluruhnya menceritakan mengenai kehidupan Kristus
ketika Ia berada di dunia -----> karena itulah disebut "kitab Injil".



-----------------------------------------------------------------------------:


oleh karenanya,

bila kita bandingkan dengan Q.S. Al Maidah : 46 yang berbunyi: 

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.

Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil

sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.


-------------------------------------------------------------------------------------:


Adapun beberapa hal yang bila kemudian kita pikirkan secara logis akan menjadi sebuah kesimpulan  adalah:


Dikarenakan kepada Nabi Isa As diberikan "Kitab Injil"
yang berisi tentang kisah kehidupan Kristus Yesus selama di Bumi,

yang mana Kitab Injil tersebut adalah tulisan dari para Rasul (Matius, Markus, dll)

maka adalah logis bila kemudian kita berpikir bahwa Nabi Isa As mendapatkan "Kitab Injil" tersebut dari perantaraan para Rasul maupun murid dari salah satu para Rasul itu.


(sehingga tersebutlah dalam Q.S Al Maidah 46 sebagai: 'Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil').


-------------------------------------------------------------------------------------:


Akan tetapi:

1. Demikiankah yang sebenarnya terjadi_???
2. Dari Rasul atau garis murid Rasul yang manakah Ia memperoleh Kitab Injil itu_???
3. Bila Ia hanya memperoleh Kitab Injil tersebut dari salah satu Rasul atau salah satu murid dari   
    para  Rasul, layak'kah Ia dipanggil sebagai seorang nabi_???


karena,

4. Bagaimana mungkin Nabi Isa As menulis sendiri sebuah buku,
    untuk menceritakan Kisah tentang Kristus Yesus...?.




Mari kita renungkan bersama.


Dikutip dari:
Antara Nabi Isa As dengan Kristus Yesus
by Kareem Abdul Jabbar on Thursday, October 28, 2010 at 1:47pm

JIKA INI SEBUAH AJARAN, HARUSKAH DIJALANKAN ??

by Kareem Abdul Jabbar on Friday, October 29, 2010 at 6:56pm
Kembali, saya kutip landasan yang menjadi dasar pemikiran:

Pertama
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Surah al-maidah ayat 51 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu)..Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, ...Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

Kedua
Dan masih terkait tentang Muwalah terhadap orang kafir,
Asy-Syaikh Sholeh al-Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala Anhu berfatwa, “Muwalah terhadap orang kafir dalam artian disertai rasa cinta, saling menolong dan menjadikan mereka teman dekat adalah HARAM

Ketiga
(adapun) pelarangannya didasarkan pada nash al-Qur’an Surah al-Maidah ayat 51. (maka) berdasarkan ketentuan al-Kitab, As-Sunnah dan Ijma’ kaum muslimin, memusuhi orang kafir, baik Yahudi, Nashrani maupun musyrikin hukumnya wajib

Ke empat
Ayat-ayat yang semakna dengannya sangat banyak. Semuanya menunjukkan tentang kewajiban untuk membenci kaum kafir. (kumudian) diwajibkan pula memusuhi mereka hingga masuk islam.

Ke Lima
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga bersaksi bahwa tidak ada yang berhak di-ibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukannya, berarti mereka telah menjaga jiwa dan harta mereka dariku (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam) kecuali dengan (alasan-red) hak Islam serta hisab mereka diserahkan kepada Allah” [HR al-Bukhâri]

------------------------------------------------------------------------------- :

Jika ini adalah landasan yang "harus" digunakan dalam hubungan bermasyarakat  ---> 
apa jadinya__???

FATWA PENGKAFIRAN YAHUDI & KRISTEN


Selasa, 25-April-2006
Penulis: Dewan Fatwa Ulama dan Riset Ilmiyah Arab Saudi

Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam -tidak ada nabi setelahnya- dan kepada keluarga, para shahabatnya serta orang-¬orang yang mengikuti jejak) mereka dengan baik hingga hari kiamat. Kemudian Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam -tidak ada nabi setelahnya- dan kepada keluarga, para shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti jejak) mereka dengan baik hingga hari kiamat.


Kemudian Sesungguhnya (Lajnah Ad Da'imah Divisi Penelitian Ilmiah dan Komisi Fatwa Kerajaan Arab Saudi) telah mengeluarkan fatwa:

Setelah menela’ah dan mempelajarinya, maka Lajnah Ad Daimah menetapkan sebagai berikut:


Pertama
Islam adalah agama penutup sekaligus penghapus seluruh agama maupun syari'at sebelumnya. Jadi tidak ada lagi agama pun yang eksis di muka bumi ini yang boleh digunakan sebagai pedoman ibadah selain agama Islam. Allah Ta'ala berfirman:"Barangsiapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi."(Ali Imron : 85)Islam setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam merupakan agama yang dibawa oleh beliau, bukan agama selainnya

Kedua:
Termasuk pokok-pokok keyakinan di dalam Islam, bahwa Kitabullah Ta'ala (Al Qur'an Al Karim) adalah Kitab Allah terakhir yang diturunkan dan telah mendapat jaminan dari Rabb semesta alam. (Al Quran) Sebagai penghapus bagi semua kitab yang diturunkan sebelumnya seperti Taurat, Injil dan selainnya. Sebagai penyempurna terhadap kitab-kitab terdahulu. Maka tidak ada sebuah kitab pun yang diturunkan setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam selain Al Qur'an Al Karim..   Allah Ta'ala berfirman :
  "Dan Kami telah menurunkan Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu ; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. "(Al Maidah : 48).

Ketiga
Wajib mengimani bahwasanya Taurat dan Injil telah dihapus dengan turunnya Al Qur'an Al Karim.

Keempat
Termasuk pokok-pokok keyakinan di dalam Islam adalah bahwa Nabi dan Rasul kita Muhammad shallallahu'alaihi wasallam adalah penutup para nabi dan rasul.
Allah Ta'ala berfirman ;"Katakanlah (wahai Muhammad) "Wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kalian seluruhnya." (Al A'raf : 158)

Kelima :
Termasuk pokok-pokok Islam : bahwa wajib meyakini kafirnya setiap orang yang tidak masuk ke dalam Islam. Baik dari kalangan Yahudi, Nashara maupun selainnya. Dan menyebutnya sebagai orang kafir. Orang tersebut adalah musuh Allah, rasul-¬Nya dan kaum muslimin, serta termasuk penduduk neraka, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :
"Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. "(Al Bayyinah : 6).

Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak mengkafirkan Yahudi dan Nashara berarti dia kafir, sesuai dengan kaidah sya'riat :(Barangsiapa tidak (menvonis) kekafiran kaum kafir berarti dia (dianggap) Kafir).




Ketua :
Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil Ketua :
Abdul Aziz bin Abdillah Alu Syaikh
Anggota :
Sholeh bin Fauzan Al Fauzan
Anggota :
Bakr bin Abdillah Abu Zaid


Judul Asli : Tsalatsu Fatawa Muhimmah

GAMALIEL


Tetapi seseorang dalam Senhedrin itu, seorang Farisi bernama Gamaliel, guru Hukum yang dihormati oleh segenap umat bangkit, dan memerintahkan untuk membawa keluar pria-pria ini sejenak.

Lalu ia mengatakan kepada mereka;

“Orang-orang Israel, perhatikanlah dirimu sendirimengenai apa yang hendak kamu lakukan berkenaan dengan orang-orang ini.

Misalnya, sebelum hari-hari ini Taudas muncul, yang mengatakan dirinya orang penting, dan sejumlah pria, kira-kira empat ratus, bergabung dengan kelompoknya. Namun dia disingkirkan, dan semua yang menaati dia tercerai berai dan lenyap.

Setelah dia Yudas, orang Galilea, muncul pada hari-hari pendaftaran, dan dia menarik orang-orang untuk mengikuti dia. Namun orang itu binasa, dan semua yang mengikuti dia tercerai berai.

Maka mengingat keadaan sekarang ini, aku mengatakan kepadamu:
Jangan mencampuri perkara orang-orang ini, tetapi biarkan mereka;
(karena, jika siasat ini atau pekerjaan ini dari manusia, ini akan musnah;
tetapi jika ini dari Allah, kamu tidak akan dapat memusnahkan mereka;)  

sebaliknya, mungkin kamu ternyata melawan Allah.”

[ALLAH/EL/THEOS] & [TUHAN/ADONAI] adalah kata ganti / (KEDUDUKAN) dan bukan NAMA DIRI


ALLAH bukanlah nama Tuhannya bangsa Arab namun lebih tepat disebut sebagai `El' dalam dialek Arab dalam rumpun bahasa Semitik (jadi bukan terjemahan). Dalam dialek Aram-Siria, nama `El' menjadi `alaha/aloho' yang dipakai dalam Alkitab Siria `Peshita.' Dalam Ensiklopedia Britannica, kata `Allah'  "berasal dari sumber tulisan Semitik dimana kata ganti/sebutan Tuhan adalah `Il' atau `El'.

Allah adalah kata standar yang digunakan dalam bahasa Arab sebagai kata ganti untuk `Tuhan' yang juga digunakan oleh orang Arab Kristen sebagaimana digunakan oleh Arab Islam" (1999-2000 Britannica.com).

Baik orang Arab yang beragama Yahudi & Kristen sudah ada sebelum hadirnya Islam, sudah menggunakan kata `Allah' untuk menyebut `El' Semitik.



Kata “Allah” [(El) > (ELOHIM)] maupun “Tuhan” [(ADONAI) > THEOS)] hanyalah kata ganti untuk memaksudkan suatu Pribadi, dan bukan sejajar dengan nama diri dari Pribadi yang menjadi Allah itu (yang dimaksudkan)  – yaitu YHWH (Yahweh).


Contoh 1:
Kel.3:15 Selanjutnya berfirmanlah Elohim kpd Musa: "Beginilah kaukatakan kpd org Israel: YHWH, Elohim (Allah) nenek moyangmu, Elohim (Allah) Abraham, Elohim (Allah) Ishak dan Elohim (Allah) Yakub, telah mengutus aku kepadamu:

----Dalam ayat ini dengan sangat jelas dikatakan bahwa dalam kedudukan-Nya sebagai Elohim (Allah), Ia menerangkan bahwa YHWH (Yahweh) adalah nama diri dari Pribadi yang menjadi Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.



Contoh 2:
Keluaran 6:7 Dan Aku akan mengambil kamu sebagai suatu bangsa milikku, dan Aku akan menjadi Allah bagimu; dan kamu akan tahu bahwa Akulah Yahweh, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tekanan orang mesir.
----Dari ayat ini, (Aku akan menjadi Allah bagimu), juga dengan sangat jelas digaris bawahi bahwa kata “Allah” hanyalah sebuah kedudukan. Jika masih kurang, contoh ke 3 mari kita lihat;



Contoh 3:
Keluaran 7:1 Maka Yahweh berfirman kepada Musa, “ Lihat, aku menjadikan engkau Allah  bagi Firaun, dan Harun, saudaramu, akan menjadi nabimu.
----Dari contoh dalam ayat ini, bahkan kedudukan (dalam konteks ‘relative’ ini semakin diperjelas)



Contoh 4:
Dalam Kitab YesaYah 45:21 di katakan,
“Ani Yahweh we ein od Elohim mibalada..”
yang artinya,
“Aku Yahweh, tidak ada Elohim (Allah) lain selain Aku...





TAMBAHAN:


PEMBUKAAN:

Kitab para nabi
Dalam Paleo Hebrew yaitu di gulungan laut Mati untuk Mazmur 119: 54-64
dan  teks kitab Yesaya dalam bahasa Ibrani.

Naskah-naskah Ibrani lengkap tertua yang kita miliki berasal dari tahun 900 M. dan sesudahnya. Bagaimana kita dapat memiliki kepastian bahwa penyalurannya dilakukan dengan tepat sejak zaman Kristus pada tahun 32 M itu?  Berkat arkeologi dan Gulungan Laut Mati, kita sekarang benar-benar mengetahuinya.

Salah satu naskah yang ditemukan adalah sebuah NASKAH LENGKAP  teks kitab Yesaya dalam bahasa Ibrani.

[YesaYah 45:21 ]
di katakan, “Ani Yahweh we ein od Elohim mibalada..”
yang artinya,
“Aku Yahweh, tidak ada Elohim (Allah) lain selain Aku...



DUKUNGAN TEMUAN ARKEOLOGI:

TENTANG DITEMUKANNYA INSKRIPSI-INSKRIPSI KUNO DI KUNTILET AJURD
DEMIKIAN:



Contoh 1. bukti Arkeologi;

5384.-Kuntillet-Ajrud----------2. (and) Yahweh

5015. LACHISH LETTER No. 2.-----THAT HE HOPES THAT 'YAHWEH'

5386. Three Shekel Ostracon. -------[Ze]chariah silver of Tarshish for the House of Yahweh

Contoh 2. bukti Arkeologi:
1.       The Mesha Stele bears the earliest known reference (840 BC) to the sacred Hebrew name of God - YHWH.
2.       The Tetragrammaton in Paleo-Hebrew (10th century BC to 135 AD), old Aramaic (10th century BC to 4th century AD) and square Hebrew (3rd century BC to present) scripts.



JUGA:
Tetragramaton Untuk Yeremia 33:2   VERSI BAHASA ARAB,  ternyata tidak memakai kata "ALLAH" untuk sesembahan bagi Abraham Ishak dan Yakub tetapi "YAHWEH"

Dalam Paleo Hebrew yaitu di gulungan laut Mati untuk Mazmur 119: 54-64
http://gkmin.net/gk/NAMA_YAHWEH.pdf



Sehingga tidak ada yang tidak jelas dalam ayat di bawah ini:

Yesaya 42: 8 Akulah Yahweh, itulah namaku.
Yesaya 45:5  Akulah Yahweh, dan tidak ada yang lain. Kecuali Aku tidak ada Allah.

========================

Yahweh/YHWH ==> Berkedudukan sebagai ALLAH (EL/ELOHIM) / TUHAN (ADONAI).

========================:

*Jika Umat islam tidak mengakui bahwa Allah/Tuhan mereka adalah Pribadi bernama Yahweh/YHWH yang menjadi Allah bagi Abraham dan para nabi, maka harus pula diakui pula bahwa Umat islam menyembah  kepada ALLAH Yang berbeda dari Allahnya Para Nabi tersebut ".

Kitab Taurat (Torah) dan Talmud > berbeda.





Kitab Taurat (Torah) dan Talmud itu berbeda.


Kitab Taurat (Torah)
Kitab Taurat (Torah) adalah kitab yang ditulis oleh Musa, sebagai kitab yang memuat hukum-hukum Taurat. Terdiri dari lima buah kitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan dan Ulangan.

The English names are derived from the Greek names given to the books in the Septuagint, which are based on the thematic content of each of the books, as follows:
1. Bereshith - Genesis
2. Shemot - Exodus
3. Vayikra - Leviticus
4. Bamidbar - Numbers
5. Devarim - Deuteronomy

Tanank (Tanak)
Tanank (Tanak) adalah kumpulan kitab-kitab yang ditulis oleh para nabi Israel. Isinya sama persisi seperti Alkitab Perjanjian Lama. Terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Torah, Naviim dan Ketuvim.
"Twelve Prophets" (or the minor prophets) as 12 books, Jewish tradition does not:
6. (יהושע / Y'hoshua) - Joshua
7. (שופטים / Shophtim) - Judges
8. (שמואל / Sh'muel) - Samuel (I & II)
9. (מלכים / M'lakhim) - Kings (I & II)
10. (ישעיה / Y'shayahu) - Isaiah
11. (ירמיה / Yir'mi'yahu) - Jeremiah
12. (יחזקאל / Y'khezqel) - Ezekiel
13. The Twelve Prophets (תרי עשר)
a. (הושע / Hoshea) - Hosea
b. (יואל / Yo'el) - Joel
c. (עמוס / Amos) - Amos
d. (עובדיה / Ovadyah) - Obadiah
e. (יונה / Yonah) - Jonah
f. (מיכה / Mikhah) - Micah
g. (נחום / Nakhum) - Nahum
h. (חבקוק /Havakuk) - Habakkuk
i. (צפניה / Ts'phanyah) - Zephaniah
j. (חגי / Khagai) - Haggai
k. (זכריה / Z'kharyah) - Zechariah
l. (מלאכי / Mal'akhi) - Malachi


Sedangkan Telmud,
Sedangkan Telmud, adalah catatan-catatan yang menjelaskan tentang penjabaran hukum yang tertulis dalam Tanank. Berisi keputusan, diskusi para imam Yahudi tentang bagaimana hukum Allah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Hukum Allah tetap pada Tanank, dan dalam menjalankannya meraka mengacu pada Telmud yang merupakan penjabarannya.
 

Telmud tidak bersifat tetap seperti Tanank, dalam arti akan berkembang seiring diskusi dan penjabaran dalam kehidupan berkelanjutan.
 
Seperti halnya agama Kristen memiliki Konsili yang mejabarkan isi Alkitab, maka kehadiran Telmud ditengah-tengah orang Yahudi adalah menjelaskan implikasi Hukum Allah didalam kehidupan.


materi referensi:



Karenanya,
Mengatakan bahwa Taurat telah hilang (atau sudah tidak ada) -- hanya karena banyaknya orang Yahudi yang menggunakan Talmud sebagai penjabaran harian -- adalah kesimpulan yang salah.